Selevel Usia

Belum lama ini pernah baca dan urun ngomen juga di salah satu artikel dari blognya mas Ramli. Yang mana isi postingannya terisnpirasi dari komiker asal Nusa Tenggara (betul gitu kan ya mas) Dan di situ disinggung tentang sebuah negeri yang bernama Indonesia kapal tua dan nahkodanya (kendati sempat di sisipkan satu video namun sayangnya saya nak bisa ngebukanya). Sebenarnya inti dari tulisannya sendiri, menurutnya hanya sebatas bentuk pemikiran dan ungkapan dalam melihat kindisi negeri yang kerap di landa beragam persoalan. Sampai hari ini.

Cerita lainnya...
Dan entah, atau karena pas kebetulan saja, sore tadi saat berada di dalam busway yang saya tumpangi. Sang supir sempat memutar lagu berjudul Pak Tua yang dibawakan Elpamas. Lagu yang memang sempat jadi fenomenal, dulu sekali pada zamannya. Kemudian kalo boleh di ibaratkan dengan keduanya, mungkin ada sedikit keterkaitan. Terutama ke soal dan urusan yang berbau TUA nya tadi, tentunya.

Lantarannya..
Jadi sedikit ingin berbagi sebuah kisah. Ceritanya dulu pernah ada seorang kakek yang memiliki kekayaan sangat berlimpah. Dan konon takan habis di makan hingga tujuh turunan. Namun anehnya hal itu membuat keluarganya justru sering menghadapi permasalahan malah terkadang seperti tertimpa kesusahan.

Dari banyak pihak pun beranggapan dan menyayangkan, kenapa bisa demikian. Harusnya kan mereka tinggal uncang kaki sambil menikmati kekayaan yang telah dimilikinya.

Mungkin salah satu penyebab dulunya, karena si kakek yang telah berumur 69 tahun itu sanking asyiknya sering membelanjakan uang dan mengirimkan kekayaan hasil buminya jauh ke luar negeri sana. Tanpa memikirkan dan memperhitungan persedian sebagai bekal buat anak dan cucunya kelak.

Sedikit Renungan
Umur mungkin boleh sama, namun semoga untuk keadaan dan nasibnya, negeri ini tak serupa dengan si kakek tadi. Dirgahayu untuk Mu Negeri. *yet.