Selembar Tiket


Selembar TiketSelembar Tiket.Puasanya aja belum berkumandang dan tercium wangi kedatangannya,ini malahan sudah repot dan sibuk ngurusin soal lebarannya duluan lagi..hehe.Eiit..tapi tunggu dulu ya(bukannya tidak beralasan),namun demikian hal ini juga tak mesti di anggap sebagai satu yang di wajibkan berlebihan kan,karena bila nggak di siapkan segala sesuatunya dari sekarang(hari ini),sulit berharap deh...Yang namanya bisa mendapat bangku lowong,untuk dapat lenggang berangkat dengan nyaman,di schedule yang tengah sudah di rencanakan,lho kok?

Iya yang pertama,kita sudah tau sama tau lah kalo bahwasannya negeri ini di huni oleh mayoritas muslim.Yang kedua,siapa sih yang nggak ingin mudik dan berlebaran di kampung halaman,untuk bisa ngumpul  merayakannya dengan orang dekat,sanak saudara,dan yang paling utama dapat pula merasakan indahnya momen,bisa "sembah sungkem ke pada kedua orang tua".

Seperti halnya,ketika waktu kemarin di saat saya ingin memesan tiket Kereta Api dari Stasiun Pasar Senen(Jakarta Pusat).Selain harus menggemgam lembaran Rupiah yang telah di siapkan di tambah dengan serangkaian penantian yang benar-benar cukup melelahkan.Mau nggak mau,dan suka nggak suka akhirnya saya pun harus rela juga ikutan masuk barisan antrian yang panjang dan berdesakan,demi untuk bisa mendapatkannya.Sebelumnya saya pun sempet mencoba untuk memesan tiket ini melalui beberapa outlet resminya,seperti beberapa mini market yang sudah di tunjuk.Cuma aneh nya kok,kelihat nggak ada semacam kesiapan dan kejelasan yang membuat puas ya.Seakan malah masih kelihat rada binggung gitu...dan terkesan para karyawan mini market itu minim wawasan dan informasi akan program ini.(apa nggak ada training atau briping khusus ya sebelumnya ,entah..juga lah).

Dan bila di perhatikan lewat kejadian kemarin,sistim dan ketentuannya pun sepertinya ada perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya.Semisal dari hari ini contohnya di tunjuk untuk satu hari pemesanan saja,nggak boleh memesan untuk hari atau tanggal lain nya,apalagi untuk memesan tiket pulang pergi nya makin nggak di perbolehkan,pastinya.Jadi kemarin ada banyak juga orang yang sudah niat ingin memesan,akhirnya menggurungkan niat dan mesti balik lagi di hari lain,untuk memesannya kembali dan hal ini berpotensi membuat banyak orang kecewa.Selain itu pun dengan masalah harga tiket di temui ada kenaikan di banding tahun lalu.(berharap setelah tarif ikut di naikan,mesti di iringi juga dong tentunya,dengan peningkatan pelayanan,selalu ontime,aman dan nyaman),untuk para penggunanya.

Di sisi lainya,kendati pun sistim online bisa menjadi pilihan alternatif,namun masih banyak dari kalangan masyarakat enggan untuk mencoba,karena masalah beragamnya keterbatasan.Mungkin oleh karena itu sebabnya pula mereka(termasuk saya) lebih senang memilih berantri ria dan menanti yang sudah pasti-pasti aja akan hasilnya,walau tau betul,konsekuensinya akan lelah dan berdesakan,namun masih ada perasaan lain di dalamnya untuk di rasa.Perasaan yang sedikit menyenangkan meski agak ragu untuk di jelaskan.Dan biarlah hal serta kejadian ini bisa menjadi pengalaman,bisa menjadi makin di permudah dan bukan sebaliknya,hingga pada akhirnya menanti satu perubahan yang lebih baik untuk kedepannya,tentunya.*yet.