Pilkada DKI Putaran Kedua,Foke vs Jokowi

 
Semakin menarik kancah Pemilihan Pilkada DKI,yang berlangsung kemarin Rabu (11/7).Pasangan Joko Widodo - Basuki T Purnama meraih suara 42% lebih,mengungguli pasangan Fauzi bowo - Nachrowi Ramli yang hanya meraih suara 33%.Dipastikan kedua pasangan akan bertemu kembali di Pilkada DKI Putaran Kedua,yang akan berlangsung pada 20 september mendatang.
Penghitungan cepat (Quick Count) mematahkan hasil survei dari berbagai lembaga-lembaga survei,sebelum pilkada digelar.Pasangan Foke - Nara hampir mendominasi di setiap kriteria survei.Namun dari hasil hitungan cepat pilkada kemarin ,pasangan Jokowi berhasil mengungguli dan melampui jauh peraihan suara dari Foke - Nara.
   
Ada beberapa faktor dalam pemilihan pilkada DKI kali ini,hingga membawa pasangan Jokowi mengalahkan pasangan Foke di putaran I,diantara penyebabnya antara lain :

Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli

 > Adanya komplik internal di kubu partai pendukung,hingga suara menjadi terpecah ke kedua kandidat.
 > Dalam aksi kampanye nya kemarin,Foke jarang tampil di hadapan publik.
 > Adanya pandangan dari warga atau masyarakat ,pasangan Foke - Nara dianggap gagal dalam menyelesaikan permasalahan kota Jakarta.

Joko widodo - Basuki  Purnama

> Adanya dukungan yang solid dari parpol pendukung.
> Adanya kharisma kepemimpinan dan gaya hidup yang sederhana dan bersahaja,banyak di sukai oleh simpatisan dan warga Jakarta.
> Dalam aksi kampanyenya kemarin,Jokowi berhasil memikat hati warga,dengan aksi turun ke lapangan.
> Warga Jakarta menginginkan perubahan dan sosok figur yang baru,kesemua kriteria ini,kebetulan ada pada Jokowi.
> Selain itu dimata dunia Jokowi di nobatkan sebagai wali kota terbaik.

Lantas strategi apa saja yang akan di lakukan dari ke dua kandidat tersebut.Siapa pun pemenangnya nanti dalam Pilkada DKI Putaran Kedua,Foke vs Jokowi,dapat membawa perubahan baru menuju kesejahteraan warga nya dan menjadikan Jakarta sebagai Ibu kota yang dibanggakan oleh rakyat nya.*yet.

sumber : -info seputar pilkada dari beberapa tv swasta nasional
               -komentar dari para ahli politik di bidangnya